Manual Tautan Peta Situs S&K
Slidebars Logo Logo Berakhlak
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
    • ARC Publikasi BPS
    • ARC BRS
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • PPID
DATA SENSUS
Beranda » Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

Sosial dan
Kependudukan

Geografi dan Iklim

Kemiskinan

Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Kriminalitas

Pemerintahan

Perbandingan Kabupaten Kota Sosial Kependudukan

Politik dan Keamanan

Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

Ekonomi dan
Perdagangan

Energi

Industri

Keuangan

Pariwisata

Produk Domestik Regional Bruto

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan

Media Sosial
Facebook Instagram
Twitter Youtube
RSS FEEDS
Berita Resmi Statistik
Publikasi
  • Konsep
  • Metodologi
  • Tabel/Indikator
  • Publikasi
  • Tabel Dinamis
Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah TK (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Sekolah TK (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Sekolah TK (Jumlah)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Guru TK (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Guru TK (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Guru TK (Jumlah)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Murid TK (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Murid TK (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Jumlah Murid TK (Jumlah)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03


Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah Raudatul Athfal
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Raudhatul Athfal (RA)
Konsep Definisi
Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 s.d 6 tahun.
Seluruh Raudhatul Athfal (RA) berstatus Swasta.
Nama Jumlah Guru Raudatul Athfal
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Raudhatul Athfal (RA)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Raudhatul Athfal (RA) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Murid Raudatul Athfal
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Raudhatul Athfal (RA)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Raudhatul Athfal (RA)

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah SD (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SD (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SD (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SD (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SD (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SD (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SD (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SD (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SD (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah MI (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 tingkat pada jenjang pendidikan dasar.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MI (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 tingkat pada jenjang pendidikan dasar.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MI (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 tingkat pada jenjang pendidikan dasar.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yaitu madrasah ibtidaiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Guru MI (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MI (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MI (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Murid MI (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Nama Jumlah Murid MI (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Nama Jumlah Murid MI (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah SMP (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMP (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMP (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMP (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMP (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMP (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMP (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMP (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMP (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah MTs (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah biasa atau madrasah ibtidaiyah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MTs (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah biasa atau madrasah ibtidaiyah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MTs (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah biasa atau madrasah ibtidaiyah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) yaitu madrasah tsanawiyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Guru MTs (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MTs (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MTs (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Murid MTs (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Nama Jumlah Murid MTs (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Nama Jumlah Murid MTs (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah SMA (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMA (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMA (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMA (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMA (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMA (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah SMK (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMK (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Sekolah SMK (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMK (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMK (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Guru SMK (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMK (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMK (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020
Nama Jumlah Murid SMK (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Cut Off Tahun Data - 2020 30 November 2020

Atribut Nilai
Nama Jumlah Sekolah MA (Negeri)
Posisi Kolom 2,3
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama, madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MA (Swasta)
Posisi Kolom 4,5
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama, madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Sekolah MA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Sekolah Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 tingkat pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama, madrasah tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat yang diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yaitu madrasah aliyah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Nama Jumlah Guru MA (Negeri)
Posisi Kolom 8,9
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Aliyah (MA) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MA (Swasta)
Posisi Kolom 10,11
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Aliyah (MA) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Guru MA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Guru Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh pendidik yang tercatat mengajar di satuan pendidikan pada tingkat Madrasah Aliyah (MA) baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Bukan Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS).
Nama Jumlah Murid MA (Negeri)
Posisi Kolom 14,15
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA)
Nama Jumlah Murid MA (Swasta)
Posisi Kolom 16,17
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA)
Nama Jumlah Murid MA (Negeri+Swasta)
Posisi Kolom 18,19
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Murid Madrasah Aliyah (MA)
Konsep Definisi
Seluruh peserta didik yang tercatat di satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA)

Atribut Nilai
Nama Desa/Kelurahan Yang Memiliki Fasilitas Sekolah - SD
Posisi Kolom 2,3,4
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Desa/Kelurahan Yang Memiliki Fasilitas Sekolah - SMP
Posisi Kolom 5,6,7
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Desa/Kelurahan Yang Memiliki Fasilitas Sekolah - SMA
Posisi Kolom 8,9,10
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Desa/Kelurahan Yang Memiliki Fasilitas Sekolah - SMK
Posisi Kolom 11,12,13
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Desa/Kelurahan Yang Memiliki Fasilitas Sekolah - Perguruan Tinggi
Posisi Kolom 14,15,16
Kelompok Pendidikan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03

Konsumsi dan Pengeluaran Per Kapita
  1. Tipe Daerah
    Untuk menetukan apakah suatu desa tertentu termasuk daerah perkotaan atau pedesaan digunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel : kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke fasilitas umum 
  2. Blok Sensus
    Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang Pencacah.
    Kriteria blok sensus adalah sebagai berikut:
    1. Setiap wilayah desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa blok sensus.
    2. Blok sensus harus mempunyai batas-batas yang jelas/mudah dikenali, baik batas alam maupun buatan. Batas satuan lingkungan setempat/SLS, seperti: RT, RW, dusun, lingkungan, dan sebagainya diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas (batas alam atau buatan).
    3. Satu blok sensus harus terletak dalam satu hamparan.

    Blok sensus biasa (B) adalah blok sensus yang muatannya antara 80 sampai 120 rumah tangga atau bangunan sensus tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan keduanya dan sudah jenuh.
    Blok sensus khusus (K) adalah blok sensus yang mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100 orang, kecuali untuk lembaga pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang bisa dijadikan blok sensus khusus antara lain: asrama militer (tangsi) dan daerah perumahan militer dengan pintu keluar masuk yang dijaga.
    Blok sensus persiapan (P) adalah blok sensus yang kosong.
    Contoh
    Sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur) atau bekas permukiman yang terbakar.


    Yang menjadi cakupan dalam Susenas adalah (sub) blok sensus biasa.

    Sub blok sensus adalah bagian dari blok sensus. Blok sensus yang mempunyai muatan lebih dari 150 rumah tangga harus dipecah menjadi beberapa sub blok sensus.

    Segmen adalah bagian dari (sub) blok sensus yang mempunyai batas jelas. Biasanya segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah tangga atau bangunan fisik.

    Satuan lingkungan setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong.

  3. Bangunan, Rumah Tangga, dan Anggota Rumah Tangga
    Bangunan fisik adalah tempat berlindung yang mempunyai dinding, lantai, dan atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan dapur, kamar mandi, garasi, dan lainnya yang terpisah dari bangunan induk dianggap bagian dari bangunan induk tersebut (satu bangunan) jika terletak dalam satu pekarangan.
    Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik.
    Contoh bangunan fisik bukan tempat tinggal:
    Hotel, toko, pabrik, sekolah, masjid, kuil, gereja, gedung kantor, balai pertemuan, dan sebagainya.


    Susenas tidak mencakup rumah tangga yang tinggal bukan di bangunan fisik seperti bangunan liar di bawah jembatan, di pinggir rel kereta api, di gerbong kereta, di bantaran sungai, dan sebagainya.
    Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar masuk sendiri dan dalam satu kesatuan penggunaan.

    Rumah Tangga

    1. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu.
      Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari ibu, bapak, dan anak.
      Juga dianggap sebagai rumah tangga biasa antara lain:
      1. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri.
      2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam (sub) blok sensus yang sama dianggap sebagai satu rumah tangga.
      3. Pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. Pemondok dianggap sebagai art induk semangnya.
      4. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.
      5. Anggota TNI yang tinggal di asrama bersama keluarganya dan mengurus sendiri kebutuhan sehari-harinya

      Penjelasan:
      1. Rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) kurang dari 10 orang dianggap sebagai satu rumah tangga biasa dengan yang indekos.
      2. Jika yang mondok dengan makan 10 orang atau lebih, maka rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan merupakan rumah tangga biasa, sedang yang mondok dengan makan dianggap sebagai rumah tangga khusus.
      3. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan, dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri serta art lainnya dianggap rumah tangga biasa.

    2. Rumah tangga khusus
      1. Orang-orang yang tinggal di asrama, yaitu suatu tempat tinggal yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya diatur oleh suatu yayasan atau badan, misalnya asrama perawat, asrama mahasiswa, asrama TNI (tangsi).
      2. Orang-orang yang tinggal di lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, rumah tahanan dan sejenisnya.
      3. Sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) yang berjumlah lebih besar atau sama dengan 10 orang.

      Rumah tangga khusus tidak dicakup dalam kegiatan Susenas.

      Kepala Rumah Tangga
      Kepala rumah tangga (krt) adalah seseorang dari sekelompok art yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai krt (misalnya beberapa mahasiswa yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri, maka salah seorang dari mahasiswa tersebut dianggap/ditunjuk sebagai krt).
      Krt yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama.
      Khusus untuk krt yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3 bulan) tetapi kurang dari 6 bulan, tetap dicatat sebagai krt di rumah istri dan anak-anaknya.

      Anggota Rumah Tangga Anggota rumah tangga (art) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga (krt, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga atau art lainnya), baik yang berada di rumah tangga responden maupun sementara tidak ada pada waktu pencacahan.
      Orang yang telah tinggal di rumah tangga responden 6 bulan atau lebih atau yang telah tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah/bertempat tinggal di rumah tangga tersebut 6 bulan atau lebih dianggap sebagai art.
      Pembantu rumah tangga atau sopir yang hanya makan atau tinggal saja di rumah majikannya dianggap bukan art majikannya.
      Istri/suami adalah istri/suami dari krt.
      Anak mencakup anak kandung, anak tiri, dan anak angkat krt.
      Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat.
      Mantan menantu yang ada hubungan famili dicatat sebagaimana status hubungan dengan krt sebelum menikah.
      Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat.
      Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari krt atau bapak/ibu dari istri/suami krt.
      Famili lain adalah mereka yang ada hubungan famili dengan krt atau dengan istri/suami krt, misalnya adik, kakak, bibi, paman, kakek, atau nenek.
      Pembantu rumah tangga adalah orang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap/ tinggal dan makan di rumah tangga responden tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang/barang, misalnya famili yang dipekerjakan sebagai pembantu (diberi upah/gaji), anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam rumah tangga responden dan diperlakukan sebagai pembantu rumah tangga.
      Art lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan krt atau istri/suami krt yang berada/berniat tinggal di rumah tangga responden tersebut lebih dari 6 bulan, misalnya tamu, teman dan orang yang mondok dengan makan (indekos), mantan menantu yang tidak ada hubungan famili dengan krt, anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam rumah tangga responden tetapi tidak diperlakukan sebagai pembantu rumah tangga, sopir yang makan dan menginap di rumah majikannya.
      Bukan art adalah art yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan art yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih.

  4. Pengeluaran dan Konsumsi Rumah Tangga
    Rumah tangga merupakan konsumen atau pemakai barang dan jasa sekaligus juga pemilik faktor-faktor produksi tenaga kerja, lahan, modal dan kewirausahaan. Rumah tangga menjual atau mengelola faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh balas jasa. Balas jasa atau imbalan tersebut adalah upah, sewa, bunga dividen, dan laba yang merupakan komponen penerimaan atau pendapatan rumah tangga.
    Penerimaan lain yang mungkin diperoleh rumah tangga adalah transfer (pemberian cuma-cuma), perkiraan pendapatan (imputasi) dari rumah milik rumah tangga tersebut yang ditempati sendiri atau ditempati pihak lain dengan bebas sewa, dan hasil produksi barang/jasa dari kegiatan yang tidak digolongkan sebagai kegiatan usaha rumah tangga. Transfer yang diterima berasal dari pemerintah, badan usaha, lembaga nirlaba, rumah tangga lain, maupun dari luar negeri.
    Ada dua cara penggunaan pendapatan. Pertama, membelanjakannya untuk barang-barang konsumsi. Kedua, tidak membelanjakannya seperti ditabung. Pengeluaran konsumsi dilakukan untuk mempertahankan taraf hidup. Pada tingkat pendapatan yang rendah, pengeluaran konsumsi umumnya dibelanjakan untuk kebutuhan-kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan jasmani. Konsumsi makanan merupakan faktor terpenting karena makanan merupakan jenis barang utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Akan tetapi terdapat berbagai macam barang konsumsi (termasuk sandang, perumahan, bahan bakar, dan sebagainya) yang dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk menyelenggarakan rumah tangga. Keanekaragamannya tergantung pada tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan yang berbeda-beda mengakibatkan perbedaan taraf konsumsi.
    Apabila penerimaan rumah tangga dikurangi dengan pengeluaran untuk konsumsi dan untuk transfer, maka diperoleh nilai tabungan rumah tangga. Kalau perilaku konsumsi memperlihatkan dasar pendapatan yang dibelanjakan, maka tabungan adalah merupakan unsur penting dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tabungan memungkinkan terciptanya modal yang dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian. Untuk dapat melihat apa yang dilakukan rumah tangga responden atas tabungannya dibutuhkan data tabungan seperti yang disimpan di bank atau koperasi, jumlah investasi, serta transaksi keuangan lainnya.
    Kenyataannya, selisih penerimaan dengan pengeluaran rumah tangga responden ada yang negatif (defisit), sehingga dalam membiayai pengeluaran dan investasinya diperlukan pinjaman (hutang), maka rumah tanggapun ada yang berhutang, dan ada yang meminjamkan uang (piutang). Jadi selain dari tabungan, sumber dana investasi dapat berasal dari pinjaman. Disamping itu, ada pula rumah tangga responden yang melakukan kegiatan di pasar uang atau di pasar modal sehingga terjadi transaksi finansial (keuangan) antar rumah tangga maupun dengan sektor ekonomi lain. Investasi finansial dapat berupa uang tunai, simpanan di bank, dan pemilikan surat berharga.
    Rumah tangga terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai karakteristik berbeda, baik dalam hal penerimaan maupun pengeluarannya. Dalam hal pengeluaran konsumsi ada yang dilakukan secara bersama, tetapi ada pula yang dilakukan oleh masing-masing art. Sedangkan dalam hal pendapatan, ada rumah tangga responden yang pendapatannya dari upah/gaji saja, dari usaha saja, atau dari gabungan keduanya. Bahkan ada yang dari selain keduanya, misalnya dari pensiun, bagi hasil, dan sebagainya. Hal ini tergantung dari keaktifan krt/art dalam kegiatan ekonomi. Sehubungan dengan hal-hal yang disebutkan tadi, maka untuk mengukur penerimaan dan pengeluaran rumah tangga responden secara lengkap perlu diperhatikan bahwa:
    1. Selain data komponen pengeluaran bersama di rumah tangga, juga harus ikut dicatat pengeluaran masing-masing art.
    2. Selain data pendapatan dari usaha bersama, juga harus ikut dicatat penerimaan masing-masing art yang telah berpenghasilan.

    Pada Susenas Panel 2009 baik penerimaan maupun pengeluaran dari transaksi keuangan, misal: tabungan, utang, pinjaman uang tidak dicatat.

    Referensi Waktu
    Referensi waktu konsumsi makanan
    Untuk konsumsi makanan referensi waktu yang digunakan adalah seminggu terakhir. Dalam pengisian daftar, petugas harus berhati-hati karena yang dicatat adalah yang betul-betul dikonsumsi rumah tangga responden selama seminggu terakhir. Ada kemungkinan responden hanya memberikan keterangan mengenai apa saja yang dibeli, untuk itu harus ditanyakan jumlah yang dihabiskan selama seminggu terakhir karena belum tentu semua yang dibeli itu seluruhnya dikonsumsi.
    Pengeluaran krt/art yang sedang bepergian tetap harus dicatat dalam pengeluaran rumah tangga yang bersangkutan dan nilainya diperkirakan. Caranya antara lain dengan memperkirakan konsumsi yang biasanya, atau dihitung sama dengan pengeluaran art lainnya. Perkiraan konsumsi krt/art yang bepergian dicatat sebagai konsumsi makanan jadi.
    Referensi waktu konsumsi bukan makanan
    Pengeluaran sebulan terakhir adalah pengeluaran konsumsi yang betul-betul dikeluarkan selama sebulan terakhir, bukan pengeluaran selama 12 bulan/setahun terakhir dibagi 12.
    Pengeluaran 12 bulan terakhir adalah betul-betul dikeluarkan selama 12 bulan terakhir yang berakhir pada sehari sebelum pencacahan atau 12 bulan kalender.
    Pengeluaran 12 bulan terakhir berarti mencakup pengeluaran sebulan terakhir, sebaliknya pengeluaran 12 bulan terakhir belum tentu dikeluarkan dalam periode sebulan terakhir.
    Untuk pembelian barang atau jasa yang sudah dikonsumsi tetapi pembayaran belum dilakukan, tetap dicatat sebagai pengeluaran. Sebaliknya bila pembelian dan pembayaran sudah dilakukan tetapi barang atau jasa belum dikonsumsi, maka pembayaran tersebut jangan dicatat sebagai pengeluaran.
    Dalam kasus tertentu seperti rumah tangga yang menyewa rumah atau rumah tangga yang berkewajiban membayar pajak, mungkin sebulan terakhir belum melakukan pembayaran, maka pengeluaran tersebut tetap diperhitungkan, baik untuk pengeluaran sebulan terakhir maupun 12 bulan terakhir.

    Referensi waktu pendapatan, penerimaan dan pengeluaran bukan konsumsi
    Sebulan terakhir adalah jangka waktu sebulan yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan.
    Setahun atau 12 bulan terakhir adalah jangka waktu setahun atau 12 bulan kalender yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan.

    Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan baik yang berasal dari pembelian, pemberian maupun produksi sendiri dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.. Konsumsi rumah tangga dibedakan atas konsumsi makanan maupun bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, tidak termasuk konsumsi/pengeluaran untuk keperluan usaha atau yang diberikan kepada pihak lain.
    Pengeluaran untuk konsumsi makanan dihitung selama seminggu yang lalu,sedangkan untuk bukan makanan dihitung selama sebulan dan 12 bulan yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka-angka konsumsi/pengeluaran rata-rata per kapita yang disajikan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil bagi jumlah konsumsi seluruh rumah tangga (baik mengkonsumsi makanan maupun tidak) terhadap jumlah penduduk.
Atribut Nilai
Nama Tenaga Kesehatan - Dokter
Posisi Kolom 2
Kelompok Kesehatan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Nama Tenaga Kesehatan - Perawat
Posisi Kolom 3
Kelompok Kesehatan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Perawat
Konsep Definisi
Seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan (UU Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan).
Nama Tenaga Kesehatan - Bidan
Posisi Kolom 4
Kelompok Kesehatan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Bidan
Konsep Definisi
Seorang perempuan yang lulus dari Pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan).
Nama Tenaga Kesehatan - Tenaga Kefarmasian
Posisi Kolom 5
Kelompok Kesehatan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Tenaga kefarmasian
Konsep Definisi
Tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang kefarmasian yang terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Nama Tenaga Kesehatan - Tenaga Gizi
Posisi Kolom 6
Kelompok Kesehatan
Tipe Numerik
Sinkronisasi Aktif
Agregat Aktif
Angka Toleransi 0,03
Indikator Tenaga Gizi
Konsep Definisi
Tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang gizi yang terdiri dari nutririonis dan dietisien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  1. Ruang Lingkup

    Susenas merupakan survei rumah tangga dengan lingkup nasional dan dilakukan secara sampel. Ukuran sampel Susenas Panel 2005 sebesar 10512 rt yang tersebar di seluruh wilayah geografis Indonesia. Kekuatan estimasi dari hasil Susenas Panel 2005 hanya pada tingkat nasional dan dapat dibedakan menurut tipe daerah (perkotaan dan pedesaan).


  2. Rancangan Sampel
    Sampel Susenas Panel 2005 merupakan subsampel dari sampel terpilih modul konsumsi Susenas 2005. Rancangan sampel Susenas Panel 2005 merupakan rancangan sampel bertahap dua untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus dan rancangan sampel bertahap tiga untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, baik untuk daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan dan pedesaan dilakukan secara terpisah.

  3. Metode Pengumpulan Data
    Setiap rumah tangga yang terpilih dalam survei ini dikunjungi oleh petugas pencacah yang diberikan tanggung jawab untuk mewawancarai responden. Wawancara dilakukan langsung terhadap kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga (selain kepala rumah tangga) yang paling mengetahui keadaan di rumah tangga yang bersangkutan.
    Referensi waktu survei yang digunakan adalah selama seminggu yang lalu untuk konsumsi makanan serta sebulan atau setahun yang lalu untuk konsumsi bukan makanan. Petugas yang melakukan pengumpulan data adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK), dengan dibekali instrumen untuk keperluan pengumpulan data, seperti kuesioner dan buku pedoman. Sebelum mengumpulkan data, terlebih dahulu para petugas ini dilatih oleh instruktur (pelatih) tentang tata cara pengisian kuesioner dan pemakaian konsep/definisi yang digunakan dalam kegiatan survei. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi bias yang diakibatkan oleh salah satu faktor non sampling error.

  4. Pengolahan Data
    Pengolahan data sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan media komputer dengan terlebih dahulu melakukan cek awal terhadap kelengkapan seluruh isian kuesioner. Selanjutnya dilakukan editing terhadap seluruh isian, termasuk konsistensinya. Setelah tahap tersebut selesai, dilakukan sortasi data per rumah tangga berdasarkan besarnya konsumsi kalori per kapita per hari. Berdasarkan anjuran pakar gizi, rumah tangga dengan konsumsi per kapita setiap hari di bawah 1000 kalori, dan di atas 4500 kalori dikeluarkan dari proses tabulasi.
No. Judul Tabel Update Ket.
Harapan Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota, 2017-2022 16 Jan 2023 Statistik Dasar
Rata-rata Lamanya Sekolah Menurut Kabupaten/Kota, 2017-2022 16 Jan 2023 Statistik Dasar
Jumlah Bayi Lahir Menurut Berat Badan, Lahir Mati dan Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 24 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Cakupan Pelayanan K1 Murni dan K4 Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 24 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 24 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Bayi dan Ibu Hamil Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 24 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2019-2021 11 Aug 2022 Statistik Dasar
Persentase Penduduk Berumur 0-17 Tahun menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Kepemilikan Akta Kelahiran dari Kantor Catatan Sipil, 2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Persentase rumah tangga menurut kelompok pengeluaran perkapita, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Persentase penduduk menurut kelompok pengeluaran perkapita, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Umur Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Sekolah Menurut Kecamatan dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Manggarai, 2019-2021 10 Aug 2022 Statistik Dasar
Jumlah Murid Madrasah Aliyah (MA) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Madrasah Aliyah (MA) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Madrasah Aliyah (MA) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 10 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 08 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Sekolah Dasar (SD) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Sekolah Dasar (SD) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sekolah Dasar (SD) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Raudatul Athfal (RA) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Taman Kanak-Kanak (TK) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Taman Kanak-Kanak (TK) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Taman Kanak-Kanak (TK) di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bawah Kementerian Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Kecamatan di Kabupaten Manggarai, 2020-2021 06 Aug 2022 Statistik Sektoral
No Judul Publikasi Tanggal Rilis

Tabel Dinamis Subjek Sosial dan Kesejahteraan Rakyat


1. Pilih Data

[Sembunyikan]
Pilih Subyek, Indikator dan Periode Waktu
Subyek
1.2 Indikator
Indikator:
Karakteristik :
1.3 Waktu
Data Terpilih:

2. Pilih Judul Baris

[Sembunyikan]
Secara default seluruh judul baris akan terpilih

3. Pilih Tata Letak Tabel

[Sembunyikan]
Pilih tata letak untuk menampilkan hasil data
Dapatkan publikasi terkini BPS Kabupaten Manggarai di halaman ini 

Badan Pusat Statistik Kabupaten Manggarai (Statistics Indonesia of Manggarai Regency)

Jl. Bougenville Utara, Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Ruteng - Manggarai, NTT

Telp (62-385) 2420098, Mailbox : bps5313@bps.go.id

Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik

Semua Hak Dilindungi

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • PPID
  • Tautan
    • Galeri Infografis
    • Tabel Dinamis
    • Istilah
    • Katalog Datamikro
    • Metadata
    • Reformasi Birokrasi
    • Master File Desa
    • SPK Online
    • Pengaduan
    • LPSE
    • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
    • Pusat Pendidikan dan Latihan BPS
  • Hak Cipta © Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Sosial dan
Kependudukan

Geografi dan Iklim

Kemiskinan

Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Kriminalitas

Pemerintahan

Perbandingan Kabupaten Kota Sosial Kependudukan

Politik dan Keamanan

Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

Ekonomi dan
Perdagangan

Energi

Industri

Keuangan

Pariwisata

Produk Domestik Regional Bruto

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan